“PROGRAM
KREATIVITAS MAHASISWA BIDANG PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT”
PRESS
RELEASE FOCCUS GROUP DISCUSSION DAN
PELATIHAN PENANAMAN BUDIDAYA BUTTERNUT SQUASH
Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) adalah
suatu wadah yang dibentuk oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia dalam
mefasilitasi potensi yang dimiliki mahasiswa Indonesia untuk mengkaji,
mengembangkan, dan menerapkan ilmu dan teknologi yang telah dipelajarinya diperkuliahan
kepada masyarakat luas. PKM memiliki tujuh sub program, yaitu Program
PKM-Penelitian (PKM-P), PKM-Penerapan Teknologi (PKM-T), PKM-Kewirausahaan
(PKM-K), PKM-Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-M), PKM-Karsa Cipta (PKM-KC),
PKM-Gagasan Tertulis (PKM-GT), dan PKM-Artikel Ilmiah (PKM-AI). Finalis dari
masing-masing PKM akan dilombakan dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional
(PIMNAS). Mahasiswa yang memiliki ide dan gagasan terhadap jenis PKM tersebut
difasilitasi untuk mengirimkan proposal kegiatannya untuk mendapatkan pendanaan
pelaksanaan program ke Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
Proposal yang dinilai layak untuk dilaksanakan akan mendapat pendanaan.
Salah satu PKM yang didanai pada tahun
2017 Institut Pertanian Bogor adalah PKM-Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat
dengan judul “Peningkatan Ekonomi Rumah Tangga dengan Budidaya Butternut Squash di Lahan Pekarangan” kerjasama
dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) “SALUYU” Kelurahan Mulyaharja Kecamatan Bogor
Selatan, yang diketuai oleh Fathur Rahman (MNH angkatan 51 IPB), dengan 4 orang
anggotanya yaitu, Dedi Saputra Jaya (ITP angkatan 51 IPB), Adiwiguna Praktika
(MNH 51 IPB), Anggit Babarrajab Cahyadi (MNH angkatan 51 IPB), dan Tanti
Rahmayanti (DHH angkatan 53 IPB). Kelompok PKM ini didampingi oleh Dosen
Pendamping Bapak Handian Purwawangsa, S.Hut, M.Si.
Penyerahan Butternut Squash Oleh Bapak Handian Purwawangsa, S.Hut.M.Si kepada PPL Kota Bogor |
Butternut Squash merupakan tanaman sejenis labu dengan
bentuk seperti kacang. Tanaman ini banyak dibudidayakan diluar negeri seperti
Australia, Eropa, Afrika Selatan, dan Selandia Baru. Butternut Squash memiliki
kandungan nutrisi yang baik untuk kesehatan, memiliki kadar vitamin A yang
tinggi, kalsium, asam folat, dan rasa yang lebih manis dari labu lain, serta
tekstur daging yang lebih pulen. Kini Butternut
Squash mulai menjadi trend alternatif pangan dibeberapa kota besar di
Indonesia, dan dijual di supermarket dengan harga yang cukup tinggi. Konsepan
pelaksanaan PKM ini dengan mebudidayakan Butternut
Squash dilahan pekarangan dengan memanfaatkan limbah rumah tangga yang
dapat dijadikan polybag untuk
budidiya Butternut Squash. Tujuan
dari program ini adalah menjadikan lahan
pekarangan sebagai sarana meningkatan perekonomian rumah tangga, mensosialisasikan program pemanfaatan
pekarangan rumah sebagai lahan produktif
pertanian, menerapkan penggunaan limbah rumah tangga
untuk mendukung penanaman Butternut
Squash, dan mensosialisasikan manfaat dari tanaman Butternut Squash langkah diversifikasi pangan.
Suasana FGD di KWT SALUYU |
Pada hari Senin, 3 April 2017 telah
dilaksanakan Focus Group Discussion (FGD)
dan pelatihan penanaman budidaya Butternut
Squash yang merupakan rangakain pelaksanaan kegiatan PKM kepada anggota KWT
“SALUYU” di kediaman Ibu Imas Syarah selaku Ketua KWT “SALUYU”. Acara ini
dihadiri oleh 13 orang anggota KWT “SALUYU”, dan tamu undangan yaitu Lurah
Mulyaharja Bapak Suburudin, Sekretaris Lurah Mulyaharja, Penyuluh Pertanian
Lapang Dinas Pertanian Kota Bogor Bapak Imam, dan Dosen pendamping PKM Bapak
Handian Purwawangsa, S.Hut, M.Si. Acara ini menghadirkan pembicara Bapak Reza Ali
Akbar yang merupakan Ketua Forum Petani Butternut Squash Indonesia (FPBSI)
dengan materi pengenalan Butternut Squash
dan teknik penanaman, dan Bapak Eka Supriatin dengan materi pengolahan tanah,
pemupukan dan perawatan. Dalam sambutannya, Lurah Mulyaharja sangat
mengapresiasi program ini, beliau mengatakan, “ini merupakan inovasi yang betul-betul hebat karena potensi dari
Butternut Squash ini sangat besar, dipasaran belum banyak ditemukan”.
Harapannya program ini dapat berjalan sampai berhasil.
Pelatihan Pengolahan Tanah |
Pelatihan Penanaman Butternut Squash |
PPL Kota Bogor Bapak
Imam mengungkapkan dalam sambutannya ucapan terima kasih karena program ini
dilaksanakan dengan kerjasama KWT “SALUYU”, harapannya program ini nantinya
dapat menjadi contoh bagi KWT-KWT atau Kelompok Tani di Kota Bogor. Sambutan
dari Dosen Pendamping oleh Bapak Handian Purwawangsa, S.Hut, M.Si mengatakan
bahwa budidaya Butternut Squash ini
sangat sangat menjanjikan untuk meningkatkan ekonomi, pangsa pasar yang cukup
tinggi dan permintaan yang sangat banyak. Khususnya diwilayah Jabodetabek
membutuhkan kurang lebih 12 ton Butternut Squash perbulannya, sementara yang
membudidayakan Butternut Squash ini baru sedikit.
Hasil Pelatihan Penanaman Memanfaatkan Limbah Rumah Tangga |
Makan Bersama Ibu-Ibu KWT Saluyu |
Foto Bersama Seluruh TIM PKM, Ibu-Ibu KWT Saluyu dan PPL KWT Saluyu |
0 komentar:
Posting Komentar