BAB I
PENDAHULUAN
11. Latar Belakang Penelitian
Tanaman merupakan salah satu komponen biotik, di alam lingkungan sebagai suatu
kesatuan, ekosistem sehingga dengan demikian kehidupan tanaman tentu saja
tergantung dari interaksi faktor lingkungan lainnya. Alam lingkungan yang
terdiri dari lingkungan biotik (hidup) dan abiotik (mati) mempunyai peranan
yang sama pentingnya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman. Lingkungan
abiotik yang berupa air, temperatur, kelembaban, cahaya dan unsur hara
merupakan beberapa contoh unsur abiotik yang membantu pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Adanya ketergantungan tanaman pada lingkungan biotik
maupun abiotik beserta semua proses biokimia dan fisiologi tubuh tanaman
menunjukkan adanya faktor pembatas dalam pengaturan pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan perkecambahan.
Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan embrio. Proses
perkecambahan dipengaruhi oleh, cahaya, suhu, dan oksigen.
Cahaya
matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh makhluk hidup
didunia. Bagi manusia , hewan dan tumbuhan cahaya matahari adalah penerang
dunia ini. Selain itu, bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil cahaya matahari
sangat menentukan proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses dasar pada
tumbuhan untuk menghasilkan makanan. Makanan yang dihasilkan akan menentukan
ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Kekurangan cahaya matahari akan mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan,
meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan. Selain itu,
kekurangan cahaya saat perkembangan berlangsung akan menimbulkan gejala
etiolasi, dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah dan
daunnya berukuran kecil, tipis dan berwarna pucat ( tidak hijau ). Semua ini
terjadi dikarenakan tidak adanya cahaya sehingga dapat memaksimalkan fungsi
auksin untuk penunjang sel – sel tumbuhan sebaliknya, tumbuhan yang tumbuh
ditempat terang menyebabkan tumbuhan – tumbuhan tumbuh lebih lambat dengan
kondisi relative pendek, daun berkembang, lebih lebar, lebih hijau, tampak
lebih segar dan batang kecambah lebih kokoh.
Misalnya saja pada tanaman kacang hijau. Bagi orang Indonesia tanaman kacang hijau adalah tanaman yang penting, karena Indonesia terkenal dengan makanan yang bernama bubur kacang hijau yang biasanya disantap untuk menghangatkan badan. Namun dibalik segala kegunaan pertumbuhan kacang hijau yang baik itu dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah cahaya, cahaya yang mempengaruhi perkecambahan. Mengapa hal itu bisa terjadi? ,mungkin sebagian orang tidak mengetahui sebabnya. Oleh sebab itu kami memilih permasalahan ini sebagai laporan kami ini.
1.2 Rumusan Masalah
a Apakah cahaya mempengaruhi proses
perkecambahan pada kacang hijau?
b Bagaimana perkembangan perkecambahan
pada kacang hijau?
a) Iya, mempengaruhi karena cahaya
dapat meperlambat pertumbuhan kacang hijau
b) Perkembangan kecambahan pada kacang
hijau yang terkena cahaya lebih lambat dibandingkan dengan yang tidak terkena
cahaya secara langsung.
14 Tujuan Penelitian
a Untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh faktor cahaya terhadap perkecambahan kacang hijau
b Untuk mengetahui perkembangan
perkecambahan pada kacang hijau.
1.5 Manfaat Penelitian
a Bagi kami selaku peneliti, dapat
lebih memahami perkembangan perkecambahan pada kacang hijau
b Sebagai sumber informasi bagi
sebagian orang yang belum mengetahui pengaruh cahaya bagi tumbuhan kacang
hijau.
c Bagi pembaca agar bisa mengetahui
perkembangan perkecambahan pada kacang hijau
d Sebagai sumber informasi dalam
pengembangan teknologi pertanian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Tumbuhan
Pertumbuhan merupakan
proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible ( tidak
dapat kembali ke bentuk semula ). Pertumbuhan pada tumbuhan bersifat
kuantitatif artinya dapat dinyatakan dengan satuan bilangan. Pertumbuhan pada
tumbuhan dibedakan menjadi 3 bagian :
1. Pertumbuhan Primer, merupakan proses
aktivitas sel-sel meristemyang menyebabkan batang dan akar tumbuh memanjang.
2. Pertumbuhan Sekunder, merupakan
aktivitas cambium ( titik tumbuh sekunder ) yang membentuk xylem dan floem
sekunder.
3. Pertumbuhan Terminal, terjadi pada
ujung akar dan ujung batang.
2.2 Factor-faktor
yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
Dipengaruhi oleh dua factor, yaitu factor dalam ( internal
), dan factor luar ( eksternal ).
a) Factor
dalam ( internal ),
1. Gen, merupakan subtansi hereditas
dan penentu sifat individu yang terdapat di dalam kromosom.
2. Hormon tumbuhan ( fitohormon
), Merupakan seyawa organic ( bukan nutrisi ) yang dihasilkan oleh tumbuhan,
yang dalam konsentrasi rendah atau kecil dapat mengatur proses fisiologis.
Macam-macam pada fitohormon :
1) Auksin, merupakan horom tumbuhan
yang dihasilkan pada ujung koleoptil tumbuhan.
2) Sitokinin, merupakan zat tumbuh yang
bersama-sama dengan auksin mendorong pembelahan sel.
3) Giberilin, merupakan zat tumbuh yang
dihasilkan oleh jamur gibberella fujikuroi yang hidup sebagai parasit
tanaman padi di Negara Jepang
4) Asam Absisat, merupakan hormone yang
menghambat pertumbuhan tanaman, yaitu dengan mengurangi pembelahan sel maupun
pembesaran sel ataupun kedua-duanya.
5) Asam traumalin,merupakan hormon yang
merangsang pembelahan sel-sel di bagian tubuh tumbuhan yang mengalami ataupun
luka, sehingga bagian yang terluka akan tertutup.
6) Etilen, merupakan hormon yang
dihasilkan oleh buah yang sudah tua.
7) Kalin, merupakan hormon tumbuhan
yang merangsang pertumbuhan organ tumbuhan ( organogenesis ).
b) Factor
luar ( eksternal ),
1. Air dan oksigen, air sangat mutlak
dibutuhkan oleh tumbuhan. Tanpa air tumbuhan tidak dapat hidup.
2. Cahaya, khususnya cahaya matahari merupakan
sumber energi yang sangat penting untuk melaksanakan proses fotosintesis.
3. Nutrisi ( nutrien ), diperlikan
tumbuhan untuk pertumbuhan yang perkembangan.
4. Suhu, suhu yang baik atau ideal yang
diperlukan tumbuhan sehingga pertumbuhan dan perkembangan berlangsung baik
disebut suhu optimum ( 100C-380C
).
5. Kelembapan udara memengaruhi
penguapan yang berhubungan dengan penyerapan nutrient.
Cahaya merupakan faktor utama sebagai energi dalam fotosintesis,
untuk menghasilkan energi. Kekurangan cahaya akan mengganggu proses
fotosintesis & pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis
tumbuhan. Kekuranagan cahaya pada saat pertumbuhan berlangsung akan menimbulkan
gejala etiolasi, dimana dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun
lemah & daunnya berukuran lebih kecil, tipis, pucat. Pengaruh cahaya bukan
hanya tergantung kepada fotosintesis (kuat penyinaran) saja, namun ada faktor
lain yang terdapat pada cahaya, yaitu berkaitan dengan panjang gelombangnya.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
1) 2 lembar Polibet
2) 1 buah Penggaris
3) 40 Biji kacang hijau
4) Air
5) Cahaya matahari
6) Tanah hitam
7)
Ruangan tempat gelap
8)
1 buah pena
9)
1 buah Buku tulis
3.2 Cara Kerja Penelitian
1) Menyiapkan alat bahan.
2) Memasukan tanah ke dalam
polibet
3) Menanam 20 biji kacang hijau
ke setiap Polibet yang berisi tanah hitam
4) Menyirami tanaman kacang hijau
setiap hari.
5) Mengukur tinggi perkembangan
batang tanaman kacang hijau setiap hari.
7) Mencatat hasil pengukuran
& pengamatan kedalam tabel hasil penelitian.
8) Membuat Dokumentasi tentang perkembangan
tumbuhan
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
4.1 Tabel Hasil Penelitian
NO
|
HARI
/ TANGGAL
|
WAKTU
|
UKURAN
BATANG
|
||
TERANG
|
GELAP
|
TERANG
|
GELAP
|
||
1
|
Kamis / 29-08-2013
|
10.17
|
10.20
|
0,4 Cm
|
0,7 Cm
|
2
|
Jum’at / 30-08-2013
|
10.04
|
10.07
|
1 Cm
|
1,5 Cm
|
3
|
Sabtu / 31-08-2013
|
12.05
|
12.08
|
3,5 Cm
|
7 Cm
|
4
|
Minggu / 01-09-2013
|
10.54
|
10.51
|
9 Cm
|
15,5 Cm
|
5
|
Senin / 02-09-2013
|
11.29
|
09.30
|
13 Cm
|
20 Cm
|
6
|
Selasa / 03-09-2013
|
10.27
|
10.30
|
16 Cm
|
26,5 Cm
|
4.2 Pembahasan
a. hari pertama, perkecambahan kacang hijau
yang terkena cahaya secara langsung mengalami pertumbuhan 0,4 cm ( pengamatan
dilakukan pada pukul 10.17 WIB), sedangkan pada perkecambahan yang tidak
terkena cahaya mengalami pertumbuhan yaitu, 0,7 cm ( pengamatan dilakukan pada
pukul 10.20 WIB),
b. hari kedua, perkecambahan kacang hijau yang terkena
cahaya secara langsung terus mengalami pertumbuhan yaitu 1 cm ( pengamatan
dilakukan pada pukul 10.04 WIB),, sedangkan pada perkecambahan yang tidak
terkena cahaya tumbuh yaitu 1,5 cm ( pengamatan dilakukan pada pukul 10.07 WIB),
c.
hari ketiga, perkecambahankacang hijau yang
terkena cahaya secara langsung mengalami pertumbuhan 3,5 cm ( pengamatan
dilakukan pada pukul 12.05 WIB),, sedangkan pada perkecambahan yang tidak
terkena cahaya mengalami pertumbuhan yaitu 7 cm ( pengamatan dilakukan pada
pukul 12.08 WIB),
d. hari keempat, perkecambahan kacang hijau yang
terkena cahaya secara langsung mengalami pertumbuhan yaitu 9 cm ( pengamatan
dilakukan pada pukul 10.54 WIB),, sedangkan pada perkecambahan yang tidak
terkena cahaya mengalami pertumbuhan yaitu 15,5 cm ( pengamatan dilakukan pada
pukul 10.51 WIB),
e.
hari kelima, perkecambahan kacang hijau yang
terkena cahaya secara terus mengalami pertumbuhan yaitu 13 cm ( pengamatan
dilakukan pada pukul 11.29 WIB),, sedangkan pada perkecambahan yang tidak
terkena cahaya mengalami pertumbuhan yaitu 20 cm ( pengamatan dilakukan pada
pukul 09.30 WIB),
f.
hari keenam, perkecambahan kacang hijau yang
terkena cahaya secara langsung mengalami pertumbuhan yaitu 16 cm ( pengamatan
dilakukan pada pukul 10.27 WIB),, sedangkan pada perkecambahan yang tidak
terkena cahaya mengalami pertumbuhan yaitu 26,5 cm ( pengamatan dilakukan pada
pukul 10.30 WIB),
4.3 Dokumentasi Penelitian
NO
|
HARI /TANGGAL
|
DOKUMENTASI
|
|
TEMPAT TERANG
|
TEMPAT GELAP
|
||
1
|
Kamis / 29-08-2013
|
|
|
2
|
Jum’at / 30-08-2013
|
|
|
3
|
Sabtu / 31-08-2013
|
|
|
4
|
Minggu / 01-09-2013
|
|
|
5
|
Senin / 02-09-2013
|
|
|
6
|
Selasa / 03-09-2013
|
|
|
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan penelitian diatas, maka
dapat ditarik simpulan sebagai berikut :
Hasil
Percobaan menunjukan bahwa :
1) Tanaman yang terkena cahaya matahari
secara langsung pertumbuhannya lebih lambat, daunnya lebih lebar & tebal, berwarna hijau,
batang tegak, kokoh.
2) Tanaman yang terkena cahaya melalui
celah-celah pertumbuhannya lumayan cepat, daunnya pucat, daunnya sedang,
berwarna hijau, batang menuju arah datangnya cahaya, batang tidak kokoh.
3) Tanaman yang tidak terkena
cahaya matahari pertumbuhannya lebih cepat & mempunyai batang yang lebih tinggi, daunnya kecil,
tipis, berwarna pucat, batang melengkung, tidak kokoh.
4) Cahaya merupakan faktor
eksternal atau luar yang sangat mempengaruhi pertumbuhan & perkembangan
pada tumbuhan.
5.2 Saran
Supaya lebih memahami tentang pengaruh cahaya terhadap
perkecambahan, disarankan para pembaca mencari referensi lain yang menyangkut
dengan materi yang ada pada laporan kami ini. Semoga para pembaca memahami dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Kami harap para pembaca dapat
memberikan saran dan masukan maupun kritikan terhadap makalah kami ini. Kami
sadari bahwa makalah kami ini tentang pengaruh cahaya terhadap perkecambahan
masih kurang dan jauh dari kata sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
_______.2010. Kreatif Biologi untuk
SMA/MA kelas XII. Jawa Tengah: Viva Pakarindo.
Windarsih, Gut dan Omegawati, Wigati
Hadi. 2010. PR Biologi. Jakarta: Macanan Jaya Cemerlang.
1 komentar:
Hidup Sehat | Manfaat gingseng | Golongan Obat | Tanaman Obat | Vitamin ibu hamil
Tanaman merupakan salah satu komponen biotik, di alam lingkungan sebagai suatu kesatuan, ekosistem sehingga dengan demikian kehidupan tanaman tentu saja tergantung dari interaksi faktor lingkungan lainnya. Alam lingkungan yang terdiri dari lingkungan biotik (hidup) dan abiotik (mati) mempunyai peranan yang sama pentingnya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman. Lingkungan abiotik yang berupa air, temperatur, kelembaban, cahaya dan unsur hara merupakan beberapa contoh unsur abiotik yang membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman
Posting Komentar