DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................
KATA PENGANTAR ....................
DAFTAR ISI ..................................
BAB I
PENDAHULUAN .........................
A. Latar Belakang………………...
B. Tujuan Penelitian……………...
C. Manfaat Penelitian…………….
D. Rumusan
Masalah……………..
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS…
A. Landasan
Teori…………………
B. Hipotesis……………………….
BAB III
METODE PENELITIAN ..............
A. Metode Penelitian……………...
B. Jenis
Penelitian………………...
C. Waktu dan
Tempat Penelitian….
D. Biaya Penelitian………………..
E. Objek
Penelitian……………….
BAB IV
HASIL PENELITIAN………….
A. Perbandingan Titik Beku Air suling dan Urea......
B.Jawaban dari rumusan masalah……
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN…
A. Kesimpulan……………………
B. Saran…………………………..
Daftar Pustaka .........................................
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
rahmat-NYA, sehingga laporan kegiatan praktikum mengenai Penurunan titik beku
larutan ini dapat terselesaikan.Laporan ini disusun berdasarkan kerja keras
kami yang ditempuh selama beberapa hari dengan bimbingan yang diberikan.
Terselesaikannya laporan ini bukan karena usaha kami sendiri, semua tidak
terlepas dari uluran tangan yang diberikan oleh berbagai pihak baik secara
langsung maupun tidak langsung.Yang telah membantu kami, mulai dari kegitan
praktek sampai dengan penyusunan laporan oleh karena itu pada kesempatan ini
dengan rendah hati kami menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang
terkait.
kami menyadari amatlah terbatas pengetahuan dan kemampuan
yang kami miliki untuk menciptakan karya tanpa cela. Tentulah masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karna itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun
dari semua pihak sangat kami harapkan, hargai dan akan diterima dengan
kerendahan hati, agar menjadi koreksi pada kami, sehingga kelak kami mampu
menghasilkan sebuah karya yang jauh lebih baik dan penulis berharap semoga
laporan kegiatan praktikum Penurunan titk beku ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Hormat
kami
XII IPA 3 SMAN 1 BANGKO
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Titik beku
adalah suhu dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap padatannya. Titik
beku larutan lebih rendah dari pada titik beku pelarut murni. Hal ini disebabkan zat
pelarutnya harus membeku terlebih dahulu, baru zat terlarutnya. Jadi larutan
akan membeku lebih lama dari pada pelarut. Setiap larutan memiliki titik beku
yang berbeda.
Titik beku
suatu cairan akan berubah jika tekanan uap berubah, biasanya diakibatkan oleh
masuknya suatu zat terlarut atau dengan kata lain, jika cairan tersebut tidak
murni, maka titik bekunya berubah (nilai titik beku akan berkurang).
Seperti yang
kita tahu bahwa titik beku pelarut murni berada pada suhu 0oC, tapi
dengan adanya zat terlarut misalnya saja kita tambahkan gula ke dalam air
tersebut maka titik beku larutan ini tidak akan sama dengan 0oC
lagi, melainkan akan turun menjadi dibawah 0oC, dan inilah yang
dimaksud sebagai “penurunan titik beku”.
Dalam percobaan
ini akan diteliti tentang perubahan titik beku pelarut murni (air suling ) dan Urea, serta mencoba
membuktian bahwa titik beku Urea akan lebih
rendah dibandingkan pelarut murninya ( air suling ).
B.
Tujuan Penelitian
1.
Untuk mengetahui
pengaruh penambahan es dan garam terhadap proses pembekuan suatu larutan;
2.
Untuk membandingkan
titik beku air suling dan urea
C.
Manfaat Penelitian
1.
Mengetahui
pengaruh penambahan es dan garam
terhadap proses pembekuan suatu larutan;
2.
Mengetahui
perbandingan titik beku air
suling dan urea
D.
Rumusan Masalah
1.
Apakah fungsi campuran butiran es
dengan garm dapur?
2.
Berapakh titiik beku air suling
dalam percobaan ini? Apakah lebih tinggi atauu lebih rendah dari nol ? jelaskan
mengapa dapat terjadi.!
3.
Berapakah titik beku larutan urea dalam percobaan ini ?
4. Buatlah laporan berdasarkan kegiatan ini yang dilengkapi dengan
analisa,pembahasan,dan kesimpulan.!
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A.
Landasan Teori
Titik beku
adalah suhu pada pelarut tertentu di mana terjadi perubahan wujud zat cair ke
padat. Pada tekanan 1 atm, air membeku pada suhu 0 °C karena pada suhu itu
tekanan uap air sama dengan tekanan uap es. Selisih antara titik beku pelarut
dengan titik beku larutan disebut penurunan titik beku (Δ Tf = freezing
point depression). Pada percobaan ini ditunjukkan bahwa penurunan
titik beku tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada
konsentrasi partikel dalam larutan.Oleh karena itu, penurunan titik beku
tergolong sifat koligatif.
Penurunan titik
beku adalah selisih antara titik beku pelarut dan titik beku larutan dimana
titik beku larutan lebih rendah dari titik beku pelarut. Titik beku
pelarut murni seperti yang kita tahu adalah 00C dengan adanya zat
terlarut misalnya saja gula yang ditambahkan ke dalam air maka titik beku
larutan ini tidak akan sama dengan 0oC melainkan akan menjadi lebih
rendah di bawah 0oC itulah penyebab terjadinya penurunan titik beku
yaitu oleh masuknya suatu zat terlarut atau dengan kata lain cairan tersebut
menjadi tidak murni, maka akibatnya titik bekunya berubah (nilai titik beku
akan berkurang).
B.
Hipotesis
Titik beku
larutan urea akan lebih
rendah dari pada air
suling, hal ini dikarenakan di air
suling tidak ada penambahan zat terlarut, sedangkan di larutan urea ada penambahan
zat terlarut. Sehingga larutan urea mengalami
proses pembekuan yang lebih lama.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
a. Alat dan Bahan
1.
Gelas plastik
2.
Tabung reaksi
3.
Pengaduk kaca
4. Termometer
5.
Garam dapur
6.
Air suling
7.
larutan Urea
8.
Butiran ES
b.
Langkah kerja
1.
Masukkan butiran es kedalam gelas
plastic hingga tiga perempat volume gas,tersebut dan tambahkan 8 sendok garam
dapur,aduk campuran es dan garam dapur tersebut
2.
Isi tabung reaksi dengan air suling
kira kira setinggi 5 cm dan celupkan tabung tersebut kedalam tabung plsik yang
berisi campuran es dan garam dapur
3.
Masukkan pengaduk kaca dalm tabung
reaksi dan gerakkan naik turun sehinnga air suling dalam tabung tersebut
membeku
4.
keluarkan tabung reaksi dari gelas plastiik
dang anti pengaduk kaca dengan thermometer,ketika es dalam tabung tersebut
mencair catat suhu yang terbaca dalam
thermometer.suhu ini merupakan titik beku air suling murni
5. Ulangi langkah 1-4 untuk menentukan
titik beku lrutan urea dalam air.
B.
Jenis Penelitian
Penelitian ini
termasuk jenis penelitian eksperimen. Sebab dalam memperoleh data, kami
melakukan percobaan langsung untuk membandingkan titik beku aquades dan
suatu larutan x.
C.
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini
dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 24 September 2013 bertempat di kelas XII IPA 3
D.
Biaya Penelitian
Penelitian ini
menghabiskan biaya sebesar Rp 4000,- dengan rincian biaya sebagai berikut:
1.
Es
Balok
Rp 1.000,-
2.
Garam
Rp 1.000,-
E.
Objek Penelitian
Objek
penelitian yang kami gunakan adalah air suling dan urea
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A.
Perbandingan Titik Beku Air suling dan Urea
a.
Larutan Air suling
No
|
Tf (Titik
Beku)
|
1
|
0 0C
|
b.
Urea
No
|
Tf (Titik
Beku)
|
1
|
-4 0C
|
B.Jawaban dari rumusan
masalah
1. Fungsi
dari campuran butiran butiran es batu dengan garam pada penurunan titik beku
adalah : Kalau es batu fungsinya
sebagai bahan untuk membekukan larutan yang akan diperiksa titik
bekunya.Sedangkan Garam fungsinya sebagai zat yang menurunkan titik
beku es batu sehingga es batu tidak akan membeku pada suhu 0°C, sehingga ketika
sebuah tabung reaksi diletakkan didalam gelas kimia, akan terbentuk sebuah
sistem antara larutan es batu yang suhunya 0°C dengan larutan uji yang ada
didalam tabung reaksi.
2. Titik
beku Air suling dalam percobaan ini adalah = 0 0C ini terjadi karena
air suling merupakan pelarut murni yang tidak tercampur dengan zat zat lain. seperti
yang kita ketahui pada umumnya bahwa titik beku pelarut murni (Air Suling)
adalah 0 0C.Kalau kita mencampurkan zat lain seperti gula atau urea
kedalam larutan murni ini maka titik bekunya akan berubah menurut sifatnya
masing masing.inilah yang dikatakan dengan penurunan titik beku.
3. Titik
beku Urea dalam percobaan ini adalah = -4 0C ini terjadi karena Urea
telah dicampurkan dengan Air suling sehingga titik beku larutan urea menjadi lebih rendah dari nol yaitu -4 0C
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Dari
penelitian yang kami telah lakukan, kami dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai
berikut :
1. Proses terjadinya penurunan titik
beku dikarenakan adanya perubahan dari tekanan uap, biasanya diakibatkan oleh
masuknya suatu zat terlarut lain maka titik bekunya akan berubah (nilai titik
beku akan berkurang).
2. Keadaan titik beku pelarut murni
setelah dicampur zat terlarut akan menjadi lebih rendah dibawah titik beku
pelarut murni yang semula yaitu dibawah 0°C, zat terlarut akan berpengaruh pada
penurunan titik beku larutan karena pada suatu pelarut murni, zat terlarut akan
menyebabkan turunnya suhu titik beku dari pelarut murni tersebut.
B.
Saran
1. Sebiknya kita membersihkan dahulu
alat-alat untuk melakukan praktikum, agar saat pengambilan data untuk laporan
lebih akurat dan tepat. Teliti dalam mengambil data, menimbang bahan serta membaca
thermometer yang sangat penting.
2. Pengaruh eksternal juga berpengaruh
terhadap hasil percobaan,seperti penglihatan mata saat membaca
thermometer,gangguan konsentrasi dari lingkungan sekitar,tingkat ketelitian
dari peneliti,tingkat suhu es yang tidak stabil dan ukuran bahan yang akan
dicoba kurang akurat.Oleh karena itu bagi para pembaca laporan hasil praktikum
kimia “penurunan titik beku” agar lebih meningkatkan ketelitiaanya dalam
mencoba praktikum ini.
DAFTAR PUSTAKA
Purba, Michael dan Sunardi. Kimia Untuk SMA/MA Kelas
XII.2012.
Erlangga:
Jakarta.
4 komentar:
thank's... :)
Yoyoy
Sama2, thanks telah berkunjung
Terimakasih banyak sangat membantu😇
Posting Komentar