Ikhtisar
Belum
selesai permasalahan Giant Dramaga,warga Bogor kembali dipusingkan dengan
pembangunan Toserba Yogya. Pembangunan supermarket di kawasan padat itu
mendapat sorotan pengamat perkotaan Universitas Tri Sakti Yayat Supriatna. Ia
menilai,pemerintah kota (pemkot)terkesan memaksakan perizinan yang diberikan
kepada pengembang.
Menurutnya,meskipun kedua lokasi pusat
perbelanjaan itu masuk dalam kawasan perdagangan dan jasa,pemkot harus tegas
menolak perizinan yang menimbulkan dampak lingkungan. Ia juga
menyayangkan,kasus Giant Ekstra hanya dituutup sementara. Padahal,keberadaannya
memperparah kemacetan lalu lintas.
Sekretaris BPPT-PM Dani Setiawan
membenarkan bila izin Toserba Yogya telah keluar pada Maret 2014. Menurutnya,izin
mendirikan bangunan (IMB) tersebut telah melalui kajian teknis dari sejumlah
pihak terkait. Kesemuanya itu telah menjadi wewenang dari Badan Perencanaan
Daerah (Bappeda) kota Bogor.
Gagasan Utama
|
Teori Singkat
|
Keterangan
|
Aktor Sosial
/ tokoh
|
Manusia
berlakon bagi sesamanya dan bisa mempengaruhi komunitasnya.
|
Yayat
Supriatna : Pengamat perkotaan Universitas Tri Sakti
|
Struktur
Sosial
|
Tatanan
atau susunan sosial yang membentuk kelompok kelompok social dalam masyarakat
|
Yayat Supriatna
selaku pengamat perkotaan mengkritik keberadaan Giant dan Toserba Yogya yang
menyebabkan kemacetan lalu lintas
|
Aras
|
Individu-individu manusia tergantung satu sama
lain untuk dapat bertahan.
Aras sosiologi (Charon, 1980): |
Aras sosial
: Pemberian izin yang tidak tepat kepada Giant dan Yogya
Aras
institusi : Pemkot Bogor, BPPT-PM,
Bappeda kota Bogor
Aras Masyarakat : Yayat Supriatna
mengkritik kinerja pemkot
Aras organisasi : Giant dan Toserba
Yogya
Aras masalah sosial : Terjadinya
kemacetan lalu lintas
|
Daftar Pustaka
0 komentar:
Posting Komentar