DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................
KATA PENGANTAR ................................
DAFTAR ISI ..............................................
BAB I PENDAHULUAN .........................
1.1 Latar Belakang Penelitian ..................
1.2 Rumusan Masalah
..............................
1.3 Tujuan Penelitian
...............................
BAB II KAJIAN PUSTAKA
...................
2.1 Fermentasi
..........................................
2.2 Singkong
.................................
BAB III METODE PENELITIAN ......
3.1 Waktu dan tempat
............................
3.2 Alat dan Bahan
................................
3.3 Cara Kerja Penelitian
.......................
3.4 Tabel hasil pengamatan
....................
3.5 Dokumentasi
....................................
BAB IV MATERI ..................................
4.1 Pembahasan
.....................................
BAB V PENUTUP .................................
5.1 Simpulan
..........................................
5.2 Saran
................................................
Daftar Pustaka .......................................
Lampiran ................................................
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
rahmat-NYA, sehingga laporan kegiatan praktikum mengenai
Pembuatan alcohol melalui proses fermentasi ini dapat terselesaikan. Laporan
ini disusun berdasarkan kerja keras kami yang ditempuh selama 3 hari dengan
bimbingan yang diberikan.
Terselesaikannya laporan ini bukan karena usaha kami sendiri, semua tidak
terlepas dari uluran tangan yang diberikan oleh berbagai pihak baik secara
langsung maupun tidak langsung. Yang telah membantu kami, mulai dari kegitan
praktek sampai dengan penyusunan laporan oleh karena itu pada kesempatan ini
dengan rendah hati kami menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang
terkait.
kami menyadari amatlah terbatas pengetahuan dan
kemampuan yang kami miliki untuk menciptakan karya tanpa cela. Tentulah masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karna itu segala kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak sangat kami harapkan, hargai dan akan diterima
dengan kerendahan hati, agar menjadi koreksi pada kami, sehingga kelak kami mampu
menghasilkan sebuah karya yang jauh lebih baik dan penulis berharap semoga
laporan kegiatan praktikum Pembuatan alcohol melalui proses fermentasi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Hormat
kami
kelompok
3
Bab 1
Pendahuluan
1.1
Latar
belakang
Pada
bab bioteknologi yang berarti pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah yang
menggunakan mahluk hidup untuk menghasilkan produk dan jasa untuk kepentingan
manusia. Bioteknologi dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu, bioteknologi
konvensional (tradisional) dan bioteknologi modern. Pada bioteknologi
konvensional produk makanan yang bisa dibuat misalnya berupa, tape, tempe,
oncom, dan kecap. Kami akan membuat salah satu produk bioteknologi
konvensional.
Disini
kami akan mencoba untuk membuat tape singkong. Alasan kami membuat tape
singkong untuk praktikum bioteknologi konvensional. Karena Bahan dasar nya
mudah dicari (singkong dan ragi). Proses pembuatanya juga tidak memakan waktu
yang lama. Selain itu, tape juga dapat dikonsumsi secara langsung.
1.2
Rumusan masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
·
Bagaimana proses pembuatan tape
singkong ?
·
Bagaimana proses fermentasi tape
singkong
1.3
Tujuan praktikum
Tujuan
kami melaksanakan praktikum ini agar dapat mengetahui proses
pembuatan dan proses fermentasi pada
tape singkong
Bab 2
Kajian Pustaka
2.1
Fermentasi
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam
keadaan
anaerobik
(tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi
anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan
fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor
elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam
fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan
hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari
fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang
umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan
minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja
yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat
dikategorikan sebagai bentuk fermentasi.
2.2
Singkong
Singkong (Manihot utilisima), merupakan tanaman yang dapat
digunakan sebagai bahan makanan alternatif. Kandungan karbohidrat umbi singkong
sangat tinggi, yaitu sekitar 34-38 persen, dan mengandung energi 146-157 kkal
per 100 gram. Selain kandungan karbohidratnya yang tinggi, singkong mudah
tumbuh di wilayah Indonesia dan hanya membutuhkan tanah yang gembur agar
hasilnya dapat baik. Singkong dapat dipanen 6-24 bulan setelah ditanam. Oleh
karena itu, singkong merupakan sumber energi yang cukup murah
Bab 3
Metodologi
Penelitian
3.1
Waktu dan tempat praktikum
Waktu
: Rabu,26 Maret 2014
Tempat
praktikum : Rumah Mardia
Halsedira
3.2
Alat dan bahan
Alat
:
· Panci
· Pisau
· Kompor
· Daun Pisang
· Penyaring teh
· Talam
· Baskom
Bahan :
· Singkong 1 Kg
· Ragi 1 Keping
· Air
· Cabe
3.3
Cara kerja
Ø Bersihkan kulit ubi,kemudian dikikis hingga kulit arinya
hilang
Ø Potong ubi yang sudah dibersihkan tadi sesuai dengan
ukuran,kemudian dibelah
Ø Cuci ubi tersebut hingga bersih
Ø Rebus ubi sampai tidak terlalu matang atau idak terlalu
lunak
Ø Lalu ubi tersebut diangkat dan didinginkan sampai benar
benar dingin dalam talam luas yang
dilapisi daun pisang
Ø Haluskan ragi dengan cara ditumbuk
dalam kondisi ragi masih dalam terbungkus
Ø Jika yakin ubi sudah benar benar
kering,taburkan ragi diatas ubi dengan menggunakan penyaring teh
Ø Aduk ubi hingga raginya merata
Ø Masukkan ubi kedalam baskom yang
sudah dilapisi daun pisang ,tata rapi ubi tersebut
Ø Jika sudah selesai letakkan cabe
diatas susuna ubi tersebut
Ø Tutup baskom menggunakan daun pisang
kemudian bungkus dengan kain,pastikan benaar benar tertutup rapat
Ø Biarkan 2 malam
3.4
Tabel Hasil Pengamatan
|
Sebelum diberi ragi
|
Sesudah di beri ragi
|
Hari ke-1
|
Hari ke-2
|
Hari ke-3
|
Kematangan
|
-
|
-
|
Agak matang
|
Matang
|
Rasa
|
-
|
-
|
Sedikit manis
|
Manis
|
Aroma
|
-
|
-
|
Belum tercium
|
Menyengat dan berbau alkohol
|
Warna
|
Putih
|
Putih
|
Putih
|
Putih agak kusam
|
Kadar air
|
-
|
-
|
Sedikit
|
Banyak
|
Tekstur
|
Agak keras
|
Agak keras
|
Sedikit lembek
|
Lembek
|
Bab 4
Materi
4.1 Pembahasan
Pembuatan tape memerlukan kecermatan
dan kebersihan yang tinggi agar singkong dapat menjadi lunak karena proses
fermentasi yang berlangsung dengan baik. Ragi adalah bibit jamur yang digunakan
untuk membuat tape. Agar pembuatan tape berhasil dengan baik alat-alat dan
bahan-bahan yang digunakan harus bersih, terutama dari lemak atau minyak .
Alat-alat yang berminyak jika dipakai untuk mengolah bahan tape
bisa menyebabkan kegagalan fermentasi. Air yang digunakan juga harus bersih.
Perubahan biokimia yang penting pada fermentasi tape adalah hidrolisis pati
menjadi glukosa dan maltosa yang akan memberikan rasa manis serta perubahan
gula menjadi alkohol dan asam organik. Reaksi dalam fermentasi berbeda - beda
tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk yang dihasilkan. Secara
singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana, melalui
fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5O H). Reaksi fermentasi ini dilakukan
oleh ragi, dan digunakan pada produksi makanan. Berikut persamaan reaksi kimia
nya :
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2+ 2ATP
Bab 5
Penutup
5.1 Kesimpulan
Pembuatan tape termasuk dalam bioteknologi konvensional (tradisional) karena
masih menggunakan cara-cara yang terbatas. Pada proses pembuatan tape,
jamur ragi akan memakan glukosa yang ada di dalam singkong sebagai makanan
untuk pertumbuhannya, sehingga singkong akan menjadi lunak, jamur tersebut akan
merubah glukosa menjadi alkohol. Dalam pembuatan tape, ragi
(Saccharomyces cereviceae) mengeluarkan enzim yang dapat memecah karbohidrat
pada singkong menjadi gula yang lebih sederhana. Oleh karena itu, tape terasa
manis apabila sudah matang walaupun tanpa diberi gula sebelumnya. Kegagalan
dalam pembuatan tape biasanya dikarenakan enzim pada ragi Saccharomyces
cereviceae tidak pecah apabila terdapat udara yang mengganggu proses
pemecahan enzim tersebut.
5.2 Saran
Terdapat beberapa saran yang ingin
kami sampaikan disini. Pertama, sebaiknya di praktikum selanjutnya dapat
ditentukan perbandingan antara singkong dan ragi. Kedua, hendaknya pada
praktikum selanjutnya dapat lebih memperhatikan prosesnya. Serta penjelasan
yang lebih detail mengenai praktikum selanjutnya. Terima kasih
DAFTAR PUSTAKA
Astuty, E. D. 1991. Fermentasi
Etanol Kulit Buah Pisang. UGM. Yogyakarta.
Buckle, K.A, 1985, Ilmu pangan,
UI Pres, Jakarta.
Fardiaz, Winarmo, 1984. Biofermentasi
dan Biosintesa Protein, Angkasa, Bandung.
Fardiaz. 1992. Mikrobiologi Pangan.
Gramedia Pustaka Utam. Jakarta
Rizani, K. Z. 2000. Pengaruh
Konsentrasi Gula Reduksi dan Inokulum (Saccharomyces cerevisiae) pada Proses
Fermentasi Sari Kulit Nanas (Ananas comosus L. Merr) untuk Produksi Etanol.
Skripsi. Jurusan Biologi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Universitas Brawijaya. Malang.
Sasmitamihardja, Dardjat. 1996. Fisiologi
Tumbuhan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Bandung.
Soedirokoesoemo, Wibisono. 1993. Materi
Pokok Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Jakarta.